Warga Keluhkan Ti Apung Beraktifitas Malam Hari Di  DAS Dekat Kolong Pungguk Marbuk Dan Marbuk

    Warga Keluhkan Ti Apung Beraktifitas Malam Hari Di  DAS Dekat Kolong Pungguk Marbuk Dan Marbuk
    Photo : Tampak lampu penerangan di Ponton Ti Apung

    Bangka Tengah (Koba) - Sekitar pukul 23.00 wib nitizen diketahui warga Koba mengirimkan beberapa video berdurasi 10 - 32 detik kepada Pers Babel, bahwa menyampaikan ada aktifitas penambangan timah ilegal jenis ponton Ti apung malam hari di aliran DAS didekat kawasan kolong Pungguk, Marbuk dan Kenari. 

    Menurut keterangan nitizen menyampaikan video kepada Pers Babel tersebut, bahwa beraktifitasnya penambangan Ti apung di aliran DAS sungai berok dekat kolong Pungguk Marbuk dan Kenari sangat mengganggu masyarakat sekitarnya, pasalnya suara raungan mesin TI apung sampai terdengar ke pemukiman warga Berok dan sekitarnya. 

    Selain itu, yang dikuatir oleh warga Berok dan Koba aktifitas penambangan ti apung di aliran DAS sungai Berok akan berdampak terjadi sedimentasi tanah atau penangkalan aliran DAS sehingga bisa menyebabkan banjir besar pada saat musim hujan tiba. 

    " Pak tolong sampaikan video kami kepada bapak Kapolres, rasanya tidak ada lagi tempat kami mengadu dan kami sangat terganggu dengan aktifitas penambangan Ti ponton apung itu, " ujar nitizen kepada Pers Babel, Jum'at (4/06/2021). 

    Sementara itu, Kapolres Bangka Tengah AKBP Slamet saat disampaikan informasi dan video dari nitizen, perwira berpangkat melati dua menyampaikan terimakasih atas informasinya. 

    " Walaikumsallam warahmatullohi wabarakaatuh... terima kasih informasinya n akan kami lidik pak." jawab Kapolres Bangka Tengah yang diterima melalui pesan WhatsApp (WA) sekira 23.25 Wib. (Red) 

    Ti Apung ilegal di DAS Berok Koba
    Rikky Fermana

    Rikky Fermana

    Artikel Sebelumnya

    Letkol Bakamla Leonardi Hilman, S.E., M.T...

    Artikel Berikutnya

    Penambang Timah Ilegal Kembali Beraktifitas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami